Ada Sekitar 11.350 Pekerja Migran Indonesia yang Masuk Jawa Timur, 59 Orang Positif Covid-19

Surabaya Sejak gelombang pertama masuknya pekerja migran Indonesia (PMI) per 28 April-- 30 Mei 2021 setidaknya sudah 11.350 PMI yang masuk ke Jawa Timur.

Dari data tersebut 126 diantaranya terkonfirmasi positif COVID-19 dan dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

Mereka berasal dari negara Malaysia (96 orang), Singapura (17 orang), Hongkong (5 orang), Brunei (3 orang), Jepang (3 orang), dan Belanda (2 orang).

Penangggung jawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan, para PMI yang terkonfirmasi tersebut dilakukan penanganan, perawatan dan isolasi di RSLI.

Bahkan pihaknya juga mengambil sampel/specimen dari para PMI untuk dikirimkan ke Laboratorium ITD (belakang Kampus C Unair) dan ke Balitbangkes Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait perkembangan varian baru COVID-19.

"Sudah 48 sampel yang dikirimkan, dan masih menunggu hasilnya. Sedangkan dari sampel yang dikirimkan KKP ke Balitbangkes, hingga kini baru dua sampel yang terkonfirmasi varian baru COVID-19 yakni B117 (Pressure Inggris) dan B1351 (strain Afrika Selatan)," kata dr. Nalendra, Selasa (1/6).

Ia mengungkapkan, hingga hari ini, sudah ada 67 pasien PMI telah KRS (keluar rumah sakit), dan masih ada 59 pasien yang menjalani perawatan.

"Sesuai ketentuan Kemenkes, PMI yang positif COVID-19 harus menjalani isolasi dan penyembuhan minimal 14 hari serta konfirmasi 2x negatif swab PCR untuk kriteria kesembuhan.

Kriteria ketat ini dimaksudkan sebagai antisipasi agar mereka tidak menjadi faktor penyebar COVID-19 dari luar negeri ke Indonesia, termasuk potensi varian baru COVID-19," ungkapnya.

Dengan jumlah pasien PMI yang masih terus mengalir (diperkirakan gelombang PMI ke Jawa Timur hingga Juli 2021 dan jumlahnya bisa lebih dari 18.000 orang), dr.

Nalendra mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, serta melakukan langkah preventif dan antisipasif terhadap varian baru yang mungkin muncul/terbawa oleh PMI.

Penanganan pasien COVID-19 PMI juga harus lebih cermat dan termonitor dengan baik, sehingga membantu pemerintah memutus penyebaran COVID-19 termasuk varian baru di Indonesia.

"Malaysia mulai hari ini lockdown hingga tanggal 14 karena penyebaran COVID-19 yang meningkat sangat tajam. Jadi kita harus tetap waspada dan mengantisipasi sejak dini, jangan sampai kasus di Malaysia terjadi di Indonesia," tegasnya.v

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Cara Menikmati Bulan Ramadhan di Rumah Agar Terasa Istimewah

Gravity Game Mengatakan Siap Meliris Game Ragnarok Online Terbaru

Bappenas Meningkatkan Kontribusi UMKM Terhadap Perekonomian Indonesia Dengan Strategi Besarnya